KAMMI dan PKS
Oleh : Juanda Sukma
Ketua Umum KAMMI Daerah Sumatera Utara
Banyak kalangan mengangap bahwa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) merupakan Underbrow atau perpanjangan dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Ini merupakan anggapan yang keliru walaupun fakta dilapangan terkadang seolah –olah membenarkan anggapan ini. tetapi tetap ini persepsi yang tidak benar dan harus diluruskan.
Secara yuridis, dilihat dari Anggaran Dasar KAMMI pasal 5 menyebutkan bahwa KAMMI adalah organisasi yang bersifat terbuka dan independen. aturan yang tertera dalan AD sebagai konstitusi tertinggi organisasi sebenarnya sudah cukup untuk menjelaskan seperti apa sifat KAMMI sebagai organisasi kemasyarakatan. dan saya yakin hampir semua temen-temen aktifis memahami betul kedudukan AD/ART dalam mengawal perjalanan organisasi.
Lalu apabila kita mencermati waktu berdirinya KAMMI dan PKS secara sederhana, mustahil rasanya mengaitkan KAMMI sebagai perpanjangan PKS, karena KAMMI dideklarasikan 4 Tahun lebih awal dari PKS* atau sekitar 4 bulan lebih dahulu dari Partai Keadilan (cikal berdirinya PKS) dan tidak satupun tokoh mahasiswa yang mendeklarasikan KAMMI turut serta menjadi deklarator berdirinya PK atau PKS.
Lalu apa latar belakang yang membuat KAMMI memiliki kedekatan dengan PKS dan sebahagian alumni KAMMI menjadikan PKS sebagai pilihan alternatif kelanjutan perjuangan politik, dibandingkan dengan alternatif partai politik lainnya. Ada beberapa alasan diantaranya :
Historis Gerakan dan dinamika kultural
KAMMI dilahirkan dari komunitas aktifis masjid kampus yang prihatin terhadap krisis nasional yang terjadi dujung rezim orde baru, lahirnya KAMMI turut membidani lahirnya reformasi.dan tentunya sebagai gerakan reformasi KAMMI sangat anti terhadap orde baru, tidak saja pada organisasinya seperti GOLKAR tetapi juga pada tokoh-tokohnya yang bertebaran dalam melanjutkan aktifitas politiknya. disaat yang sama KAMMI melakukan upaya – upaya pendekatan terhadap berbagai pihak yang mendukung reformasi dan berpeluang melanjutakan estafet kepemimpinan nasional.
Salah-satu basis massa dan politik yang didekati KAMMI setelah reformasi adalah PK atau PKS, kenapa PKS. Karena PKS salah satu partai politik yang lahir dari rahim reformasi dan PKS adalah partai yang seluruh deklarator partainya merupakan tokoh baru yang tidak mengenai dampak warisan dosa-dosa orde baru,serta kemapuan PKS dalam menjaga kemurnian partainya dari tokoh orde baru yang menyebar dan masuk keberbagai partai politik dan organisasi masyrarakat setelah tumbangnya orde baru.dan juga cita-cita serta komitmen PKS yang sejalan dengan visi reformasi.
Historis ini lah yang membuat KAMMI dekat dengan PKS ditambah dengan waktu yang cukup lama semenjak berdirinya PKS hingga hari ini, dan hubungan kedekatan itu masih tetap terjaga, dan saya yakin hubungan itu tidak lantas membuat KAMMI buta dan membiarkan PKS meyimpang dari orientasi dan historis berdirinya. Tetapi tetap komitmen KAMMI untuk berafiliasi terhadap nilai-nilai kebaikan dan perbaikan berserta dengan penopangnya. dan KAMMI akan tetap kritis apabali nilai-nilai itu mulai terkikis atau bahkan ditinggalkan oleh PKS.
Platform Perjuangan dan komitmen Moral
Barangkali faktor ini yang paling menonjol yang menciptakan kedekatan KAMMI dengan PKS, dalam visi KAMMI selain menjadi wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa juga berupaya untuk mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia, dan perwujudan keislaman itu bukan semata-mata tetancapkan syariat pada legalisasi konstitusi Negara, tetapi lebih pada tataran substansi dimana masyrakat dengan keyakinan Islam yang diantutnya mampu mengaplikasikan nilai-nilai itu dengan sepenuhnya dalam setiap sisi kehidupan dan untuk mewujudkan cita-cita itu KAMMI harus berafiliasi dengan berbagai pihak sebagai perekat komponen umat. Salah satu afiliasi KAMMI adalah PKS.
Kenapa PKS?, alasannya sangat kuat, pertama, PKS adalah partai dakwah yang berasaskan Islam dan semenjak berakhirnya orde baru dan dihapuskannya asas tunggal PKS adalah partai politik pertama yang mendeklarasikan diri sebagai partai beasaskan Islam. Kedua, Komitmen keberislaman para kader PKS turut menjadi jamininan kepercayaan KAMMI untuk tetap menjaga hubunggan dan menjadi alternatif pilihan.
Komitmen ini dapat dilihat dari keseharian para kader PKS, komitmen moral para politisi PKS, soliditas struktural dan orientasi perjuangan yang tidak bertujuan semata-mata pada kekuasaan untuk kepentingan individu tetapi kekuasaan untuk cita-cita organisasi dalam mensejahterakan rakyat. Dan saya yakin semua pihak mengakui komitmen moral dan soliditas struktural yang dimiliki para kader PKS. Dan alasan ini yang lantas membuat hubungan KAMMI dengan PKS semakin kokoh.
Pada dasarnya KAMMI siap berafiliasi dengan siapa saja yang berkomitmen untuk berkontribusi secara rill pada perbaikan bangsa , tidak terkecuali pada siapapun. Karena pada prinsipnya KAMMI menjadikan perbaikan sebagai tradisi perjuangan dan persaudaraan sebagai watak muamalah.
Sekali lagi, penulis mengatakan tidak tepat jika sebahagian kalangan menganggap bahwa KAMMI merupakan perpanjangan dari PKS, karena KAMMI adalah KAMMI dan PKS adalah PKS, tidak ada hubungan struktural disana seperti yang termaktub di AD/ART KAMMI, tetapi bisa saja PKS dijadikan kader-kader KAMMI sebagai alternatif sarana dalam melanjutkan perjuangan untuk mewjudkan visi – misi organisasi, saya pikir sah-sah saja sebagai aktifis untuk tetap beraktifitas sesuai platform perjuangannya, terlebih apabila PKS mampu mempertahankan ideologi dan politik moralnya serta tetap komitmen untuk mengedapkan kepentingan rakyat secara keseluruhan dan sampai saat ini penulis masih memberikan apresiasi positif terhadap morallitas para politisi PKS dan semoga hal ini bisa menjadi alternatif keteladanan semua pihak untuk mengedepankan moralitas dalam perilaku politsinya.
*KAMMI dideklarsikan 29 Maret 1998, Deklarasi Partai Keadilan 20 Juli 1998 dan Deklarasi Partai Keadilan Sejahtera 20 April 2002.
26 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar