
Desakan para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Sumut, disampaikan dalam aksi demonstrasi di Gedung DPRD Sumut, Jumat (13/2/2009). Tak kurang 50 polisi mengawal aksi tersebut.
Dalam orasinya, mahasiswa menyerukan agar Pansus Tim Pencari Fakta DPRD Sumut tidak pandang bulu dalam pengusutan, terutama terhadap anggota dewan yang terindikasi terlibat dalam insiden aksi anarkis pendukung pemekaran Provinsi Tapanuli, Selasa (3/2/2009) lalu. Selain itu, mahasiswa juga mendesak Badan Kehormatan DPRD Sumut untuk memberikan sanksi dan tindakan tegas terhadap anggota dewan yang terbukti terlibat, baik dalam perencanaan mau pun saat terjadi insiden.
Kordinator aksi Juanda Sukma, menghimbau masyarakat untuk memboikot politisi busuk terutama calon legislatif dan anggota legislatif yang terbukti terlibat.
"Boikot dan jangan pilih anggota dewan dan politisi busuk yang terlibat atau yang memanfaatkan insiden di DPRD Sumut untuk kepentingan golongannya," tegas Juanda.
Aksi KAMMI Daerah Sumut berlangsung damai. Mereka diterima oleh Sekretaris Tim Pencari Fakta DPRD Sumut Azwir Sofyan. Dalam kesempatan itu, Azwir mengatakan, sejauh ini TPF DPRD Sumut telah melakukan rapat maraton dengan pihak Muspida.
"Kita sedang melakukan penyelidikan terhadap anggota dewan. Jika terbukti ada anggota dewan yang terlibat, akan diberikan sanksi sesuai ketentuan berlaku," kata Azwir. (kilasberita.com/amz/dtc)
http://kilasberita.com/kb-news/kilas-indonesia/15555-mahasiswa-desak-pansus-usut-tuntas-demo-anarkis-dprd-sumut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar